APAKAH TUHAN BISA MENYESAL?



DASAR ALKITAB TUHAN MENYESAL


1 Samuel 15
Lalu datanglah firman TUHAN kepada Samuel, demikian: "Aku menyesal, q  karena Aku telah menjadikan Saul raja, sebab ia telah berbalik r  dari pada Aku dan tidak melaksanakan firman-Ku. s " Maka sakit hatilah t  Samuel dan ia berseru-seru kepada TUHAN semalam-malaman.

Yoel 2:13
Koyakkanlah hatimu 1  j  dan jangan pakaianmu, k  berbaliklah l  kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, m  panjang sabar dan berlimpah kasih setia, n  dan Ia menyesal karena hukuman-Nya.

Amos 7:6
Maka menyesallah x  TUHAN karena hal itu. "Inipun tidak akan terjadi," firman y  Tuhan ALLAH.

Kejadian 6:6
maka menyesallah d  TUHAN 1 , bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.

Amos 7:3.
Maka menyesallah s  TUHAN karena hal itu. "Itu tidak akan terjadi," firman t  TUHAN.

Keluaran 32:14
Dan menyesallah 1  x  TUHAN karena malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya.

DASAR ALKITAB TUHAN TIDAK DAPAT MENYESAL

Bilangan 23:19
Allah bukanlah manusia, o  sehingga Ia berdusta p  bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal 1 . q  Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara r  dan tidak menepatinya?

1 Samuel 15:29
Lagi Sang Mulia dari Israel tidak berdusta m  dan Ia tidak tahu menyesal; n  sebab Ia bukan manusia yang harus menyesal."

Manakah yang benar  apakah TUHAN bisa MENYESAL?? Bahkan dalam 1 Samuel 15:10-11 ALLAH Menyesal sedangkan dalam ayar 29, ALLAH tidak tahu menyesal karena Ia bukan manusia.
Tuhan Tidak menyesal! Sebagaimana Bilangan 23:19 dan 1 Samuel 15:29,
Apa maksud Tuhan menyesal dari ayat-ayat diatas?
Kenapa dalam 1 Samuel 15  : 29 dan Bilangan 23: 19  dikatakan Tuhan tidak dapat menyesal karena Dia bukan manusia??
Penyesalan itu biasanya muncul dari ketidaktahuan,  misalnya kalau terjadi sesuatu yang buruk, manusia akan menyesal karena  dia tidak tahu dari awal akan terjadi seperti itu, penyesalan selalu terjadi dibelakang, setelah sesuatu itu terjadi.
“ kalau saya tahu ada kecelakaan ini, maka saya tidak akan naik mobil itu”
“kalau saya tahu kamu mata duiatan saya tidak akan memilih kamu”
Jadi dibelakang terjadinya penyesalan karena adanya KETIDAKTAHUAN
Karena manusia tidak maha tahu, tapi TUHAN maha tahu, mana mungkin DIA sudah tahu akan terjadi seperti itu kemudian DIA menyesal kemudian, Apa yang akan terjadi  bukankah DIA sudah tahu??
Jadi pengetahuan akan KEMAHATAHUAN ALLAH tidak memungkinkan DIA menyesal.
Kalau begitu kenapa diayat lainnya mengatakan DIA MENYESAL??
Dalam teologia terdapat istilah bahasa “Antropomorfis”. Antropos artinya “manusia” morfe artinya “bentuk”atau “gambar” dalam artian Gambaran tentang Tuhan (non Material) yang menjelma dalam bentuk fisik manusia. Dalam teologia Bahasa Antropomorfis artinya Tuhan menggambarkan diri seolah olah dia manusia dan berbicara dengan sesama manusia dengan bahasa yang dapat dimengerti oleh manusia.
Kenapa dia menggambarkan DIA seolah olah manusia dan memakai bahasa manusia?
karena kalau DIA pakai bahasaNYA siapa bisa mengerti?
Contoh dalam kejadian 2:3
Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu 1  dan menguduskannya, o  karena pada hari itulah Ia berhenti p  dari segala pekerjaan penciptaan q  yang telah dibuat-Nya itu.
Berhenti (ingg: rest =beristirahat)
Kenapa ALLAH beristirahat? Apakah ALLAH capek?  ALLAh tidak pernah capek tidak lelah.   Bukankah Dia Penjaga Israel  tidak pernah terlelap,  inilah bahasa Antropomorfis.
Kejadian 11:7
Bailah Kita turun dan mengacaubalaukan disana bahasa mereka, sehingga mereka tidak lagi mengerti bahasa masing-masing
Kalau Allah Turun  berarti Dia ada dimana? Berarti Allah ada Diatas dan tidak ada dibawah? Waktu Allah turun berarti diatas Dia sudah tidak ada? Karena kata “turun” dalam manusia  berarti punya konsekuansi logis..dari atas, saat dia turun kebawah maka dia tidak ada diatas lagi. Tetapi bukankah ALLAH maha hadir?...”tidakkah Aku memenuhi langit dan bumi (Yer 23:24) kalau Tuhan memenuhi langit dan bumi, kalau Dia ada dimana mana  apakah bermakna kata “pergi” atau “turun” ke bumi? TIDAK Dia Allah sudah ada dimana mana, jadi dalam ayat ini itulah bahasa Antropomorfis.
Kenapa bisa begitu? Itulah cara Allah menggambarkan DiriNya dalam bahasa yang dapat dimengerti manusia.
Contonya jika kita bermain atau berbicara dengan bayi, akan berbeda jika kita berbicara dengan manusia..kita pasti akan mengunakan bahasa tubuh, bahasa lisan yang berbeda. Misalnya saat kita mau memberi makanan ke bayi. Kalo orang dewasa kita akan berkata ini makanannya, ayo makan tapi kalau bayi biasanya kita akan katakan:   a…a..aa..aam atau mam..mamam..dengan diselingi bahasa tubuh yang sesuai.  Kenapa seperti itu kita pada bayi?? Supaya dia mengeri apa maksud kita. Begitu pulah Allah dengan manusia,  Dia adalah Tuhan yang mau datang mengerti manusia..”turun” menjadi  manusia agar manusia mengerti siapa Dia.

Ket: Dari berbagai Sumber

Komentar

Postingan Populer